Siapakah Gerangan Foto Kakek di Belakang Sampul Iqro' ?

Selamat Pagi agan semua, Assalamualaikum Wr Wb..., biasanya nih blog ane update nya tiap akhir pekan sih., entah kenapa karena malas.., jadi baru sekarang. Well kali ini ane mau bahas tentang buku yang udah sangat berjasa mengantarkan ane (dan mungkin berjuta anak Indonesia lainnya) untuk belajar membaca Alquran.

Sedikit curhat dulu.., dulu waktu kecil ane kalo belajar ngaji pake buku yang namanya Juz Amma.., waktu ane kecil ane masih belum bisa paham huruf arab., jadi kalo dulu ane mengaji Juz Amma, ane bukannya baca, tapi ngapalin.., walhasil ane selalu gelagepan kalo disuruh baca secara random halaman juz amma, tapi kalo di urut dari awal.., ane mah lancar..,(sebatas beberapa halaman awal).., serta pengalaman belajar mengaji dengan ayah yang kurang efektif, jadinya ane  malah gag mudenk2 baca huruf arabnya..,(belajar ama takut2 bahkan sampe nangis2,. kalo salah baca di getok obeng :( ). walopun begitu, masa itu merupakan masa masa mesra dan ngangenin sama ayah :).

skip skip..,karena merasa tidak ada perubahan yang signifikan, maka ane pun di daftarin ngaji di komplek perumahan tetangga tiap sore..,nah dari situ ane kenal ama yang namanya buku iqro. Buku untuk belajar ngaji ini sangat memudahkan ane belajar membaca al-quran. Karena materi yang disusun secara bertahap tingkat kesulitannya, bertahap dari Iqro 1 sampai 6. Dulu sih belinya yang iqro satuan, tapi atas saran Guru ngaji.., akhirnya beli yang satu paket.., ini dulu penampakan buku iqro satuan.., pic ane dapet dari thread yang ada di kaskus.

Buku Iqro yang satuan

Buku Iqro satu paket.


Ane dulu sempet bertanya.. siapa ya kira2 bapak yang ada di sampul belakang buku Iqro, karena di sampul tidak ada penjelasan mengenai beliau (cuman ada penjelasan kalo pengen berkah, beli buku iqro yang asli :) ), jadilah hal tersebut menjadi misteri, sampai beberapa saat yang lalu ada yang post di Kaskus dan menjadi Hot Thread. Ini yang ada di thread tersebut.

Assalamu'alaikum agan kaskuser...


Ada yang masih ingat? Buku iqro sewaktu kita kecil, ada cover pengarangnya, siapakah dia? Semoga pahala terus mengalir untuk beliau, karena kita sekarang sudah lancar mengaji. Tahukah siapa beliau? Beliau adalah K.H. As’ad Humam. Memang tak banyak orang yang mengenal K.H. As’ad Humam. K.H. As’ad Humam lahir pada tahun 1933. Beliau mengalami cacat fisik sejak remaja. Beliau terkena penyakit pengapuran tulang belakang, dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta selama satu setengah tahun. Penyakit inilah yang dikemudian hari membuat As’ad Humam tak mampu bergerak secara leluasa sepanjang hidupnya. Hal ini dikarenakan sekujur tubuhnya mengejang dan sulit untuk dibungkukkan. Dalam keseharian, sholatnya pun harus dilakukan dengan duduk lurus, tanpa bisa melakukan posisi ruku’ ataupun sujud. Bahkan untuk menengok pun harus membalikkan seluruh tubuhnya. Beliau juga bukan seorang akademisi atau kalangan terdidik lulusan Pesantren atau Sekolah Tinggi Islam, beliau hanya lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta (Setingkat SMP).
Nama asli dari KH As’ad Humam hanyalah As’ad saja, sedangkan nama Humam yang diletakkan dibelakang adalah nama ayahnya, H Humam Siradj. KH As’ad Humam (alm) tinggal di Kampung Selokraman, Kotagede Yogyakarta. Ia adalah anak kedua dari 7 bersaudara. Darah wiraswasta diwariskan benar oleh orang tua mereka, terbukti tak ada satu pun dari mereka yang menjadi Pegawai Negeri Sipil. KH Asad Humam sendiri berprofesi sebagai pedagang imitasi di pasar Bringharjo, kawasan Malioboro Yogyakarta. Profesi ini mengantarnya berkenalan dengan KH Dachlan Salim Zarkasyi. Berawal dari silaturahim ini kemudian KH As’ad Humam mengenal metode Qiroati.
Dari Qiroati ini pula kemudian muncul gagasan-gagasan KH As’ad Humam untuk mengembangkannya supaya lebih mempermudah penerimaan metode ini bagi santri yang belajar Al Quran. Mulailah KH As’ad Humam bereksperimen, dan hasilnya kemudian ia catat, dan ia usulkan kepada KH Dachlan Zarkasyi.

Namun gagasan-gagasan tersebut seringkali ditolak oleh KH Dachlan Salim Zarkasyi, terutama untuk dimasukkan dalam Qiroati, karena menurutnya Qiroati adalah inayah dari Allah sehingga tidak perlu ada perubahan. Hal inilah yang pada akhirnya menjadikan kedua tokoh ”berkonflik”. Sehingga pada akhirnya muncullah gagasan KH As’ad Humam dan Team Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (Team Tadarus “AMM”) Yogyakarta untuk menyusun sendiri dengan pengembangan penggunaan cara cepat belajar membaca Al-Qur’an melalui metode Iqro. 
K.H. As’ad Humam telah meninggalkan kita untuk selamanya. Pada awal Februari tahun 1996 dalam usia 63 tahun, beliau dipanggil Allah SWT. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Ramadhan hari Jum’at (2/2) sekitar Pukul 11:30. Jenazah KH. As’ad Humam dishalatkan di mesjid Baiturahman Selokraman Kota Gede Yogya tempat ia mengabdi. Beliau sangat layak disebut sebagai pahlawan bagi kita semua. Meskipun beliau telah meninggal dunia, ilmu yang beliau wariskan menjadi kebaikan bagi beliau yang terus mengalir menambah kebaikan bagi beliau di sisi Allah.
 Sumber : Link.
Well, semoga masih banyak anak yang belajar membaca al-quran dengan atau tanpa buku iqro ini, dan semoga hal itu dapat selanjutnya menjadi kebaikan yang mengalir bagi para gurunya. Oh ya.., beberapa hari yang lalu memperingati hari guru nasional ya.., kira2 ada gag ya hari Guru Mengaji Nasional :p.


eniwei.., ternyata artikel diatas sumber aslinya diambil dari situs ini http://www.akhwatmuslimah.com.

So credit to original uploader.., kalo admin dari situs yang diatas tidak berkenan ane ambil isinya.., bisa contact saya untuk di remove.., Thx.

Comments